Uang elektronik dan Dompet elektronik merupakan alat pembayaran yang populer saat ini. Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah uang elektronik dan dompet elektronik bukan? Baik e-money maupun e-wallet merupakan alat pembayaran namun tidak bisa disamakan.
Munculnya kedua alat pembayaran tersebut seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia finansial atau sering kita kenal istilah fintech. Semakin hari cara bertransaksi dan pembayaran semakin mudah.
Baca Juga: Ini yang Harus Anda Ketahui Tentang Uang Elektronik
Dulu sebelum adanya uang elektronik semua orang bertransaksi hanya menggunakan uang cash sehingga ketika hendak bepergian harus menyediakan uang di dompet yang banyak. Sehingga pada tahun 2007 di Indonesia munculah sistem pembayaran menggunakan uang elektronik yang sangat mempermudah.
Saat ini, ada alat yang lebih praktis lagi yaitu dompet digital atau e-wallet. Jika uang elektronik memiliki fisik berupa kartu yang bisa kita bawa ke mana-mana, e-wallet hanya berupa aplikasi yang bisa kita pasang di ponsel, lebih praktis lagi bukan?
Lalu dengan adanya e-wallet ini pembayaran akan lebih mudah? Apa sih perbedaan uang elektronik dengan dompet elektronik? Yuk simak perbedaan uang elektronik dengan dompet elektronik berikut ini.
Perbedaan Uang Elektronik (e-money) dengan Dompet Elektronik (e-wallet)
Kedua alat pembayaran tersebut diciptakan untuk mempermudah dalam transaksi pembayaran. Bahkan nyaris tidak memiliki perbedaan. Sebagai pengguna keduanya, tentu Anda harus mengetahui perbedaan antara uang elektronik dan dompet elektronik.
Chip Based vs Server Based
Uang elektronik menggunakan chip yang tampil dalam bentuk kartu. Data keuangan dan saldo disimpan di dalam chip kartu. Anda pasti sudah tahu hampir setiap bank telah mengeluarkan uang elektroniknya seperti e-money Bank Mandiri, flazz BCA. Brizzi BRI, Tap Cash BNI dan sebagainya.
Sementara untuk dompet elektronik atau e-wallet memanfaatkan server based dalam pemakaiannya. Artinya ketika Anda menggunakan aplikasi ini harus terkoneksi terlebih dahulu dengan server penerbit.
E-wallet menggunakan smartphone sebagai dompet digital untuk pembayaran dan bertransaksi. Beberapa uang elektronik yang sudah kita kenal saat ini adalah OVO, DANA, GoPay, T-Cash, dan DOKU.
Uang elektronik lebih fleksibel daripada dompet elektronik dalam hal penggunaan
Uang elektronik lebih fleksibel dalam penggunaanya sehingga bisa digunakan lebih luas seperti pembayaran untuk transportasi, tol, belanja dan lain-lain. Hanya dengan menempelkan kartu Anda dengan mesin yang sudah disediakan Anda sudah bisa bertransaksi.
Sementara untuk dompet elektronik penggunaanya sedikit lebih terbatas. Saat ini belum terlalu banyak tempat yang bisa bertransaksi menggunakan e-wallet.
Cara Mengisi Saldo
Hal yang sering ditanyakan adalah bagaimana cara pengisian saldo pada keduanya? Tentu memiliki sedikit perbedaan. Pada dasarnya pengisian keduanya menggunakan jaringan penerbit yang sama. Dalam hal ini, dompet digital lebih mudah karena hanya dengan mentransfer menggunakan virtual akun yang ada pada mobile banking, Anda sudah bisa melakukan pengisian saldo.
Sementara uang elektronik karena menggunakan chip, maka pengisian saldo harus menggunakan mesin EDC, ATM. Saat ini cara pengisian saldo uang elektronik bisa menggunakan smartphone yang sudah memiliki fitur Near Field Communication (NFC).
Batas Maksimal Saldo Dompet Digital Lebih besar
Maksimal saldo yang tertanam pada uang elektronik atau dompet elektronik memiliki perbedaan. Uang elektronik lebih terbatas jumlahnya maksimal hanya satu juta rupiah. Sementara untuk dompet elektronik maksimal sepuluh juta rupiah.
Biaya Isi Ulang
Apakah keduanya dikenakan biaya pada saat isi ulang? Untuk uang elektronik kisaran biaya untuk setiap pengisian antara Rp750 sampai dengan Rp1.500. Untuk dompet digital sejauh ini ada beberapa yang menggratiskan biaya top up.